Sunday 4 November 2012

Anak Ayam Selasih Berbulu Putih Untuk Dijual

Salam Semua,


Anak ayam selasih berbulu putih daging hitam untuk dijual.. Stok tak banyak, ada 4 ekor sahaja. Umur anak dalam lingkungan satu bulan.. Kepada sesiapa yang berminat boleh terus hubungi kami..Sementara stok masih ada.. Disertakan gambar anak untuk tatapan.. Untuk anak ayam selasih ni kami tak buat penghantaran sebab ada empat ekor ja..Pengambilan sendiri, harap maklum....





Kisah Reban..

Salam..

Saja post kali ini nak bagitau, reban di afiqagrofarm dah siap sepenuhnya.. Alhamdulillah, cuti 2 hari sempat jugak siap kan reban yang tak siap hari tu. Reban yang kat depan tu nampak lebih mantap sebab guna bata dan besi mata punai, untuk ayam-ayam exotic seperti ayam polish, ayam mini cochin, ayam serama, ayam batang kaki, ayam piru red bourbon...Lepas tu hari sabtu dan hari ni, sempat siap kan rebat untuk anak ayam, anak itik dan juga ayam mutiara. Agak luas la untuk reban anak-anak ni. Tapi yang kali ni reban guna pukat ja,,untuk kurangkan kos. Insyaallah kalau ada rezeki lebih lagi, afiqagrofarm nak bina lagi satu reban..Maklumla,, penghuni reban semakin hari semakin bertambah dan semakin besar.. Hari sabtu lepas ada la orang mai beli anak ayam kampung...Kami sertakan beberapa keping gambar reban yang berjaya disiapkan pada hari sabtu dan ahad (hari ini) untuk dikongsikan sebagai tatapan semua. Terima kasih kepada anda yang sudi view page kami... Dengan segala hormatnya,, kami nak jemput anda semua untuk "LIKE" page facebook kami aiitu afiqagrofarm........


Reban yang tak seberapa, tapi syukur berjaya disiapkan dengan hasil usaha dan kudrat sendiri..





Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Muslimin yang dirahmati Allah, Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan Sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku." Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya didunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilLah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat Penghantar Wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat rasa maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku" - "Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi... Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Wassalam “Kata Siti Aisyah, wahai Mauwiyah ibn Abu Sufiyan, tiada nasihat yang lebih baik daripada nasihat yang keluar dari mulut Nabi Muhammad S.A.W” Nabi Muhammad S.A.W ada menyebut “Carilah keredhaan Allah walaupun mendapat kemurkaan manusia kerana apabila kamu diredhai oleh Allah nescaya Allah memelihara kamu. Janganlah mencari keredhaan manusia sehingga mendapat kemurkaan Allah nescaya Allah tidak bersama dengan kamu”. Rasulullah s.a.w. bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya orang yang paling aku kasihi di sisiku ialah seorang mukmin yang keadaannya serba sederhana, tetapi rajin mengerjakan solat (wajib dan sunat), dia baik dalam beribadah kepada Tuhan dan selalu taat kepadaNya secara diam-diam" (Riwayat Tarmizi) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Sesungguhnya orang yang sangat aku kasihi dan terdekat padaku di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya. Dan orang yang sangat aku benci dan terjauh daripadaku pada hari kiamat ialah orang yang banyak bercakap, sombong dalam percakapannya dan berlagak menunjukkan kepandaiannya" (Riwayat Tarmizi) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah selagi belum terbit matahari dari arah barat, maka Allah menerima taubatnya" (Riwayat Muslim) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Ingatlah kepada Allah dalam masa senangmu, nescaya Dia akan mengingatimu di masa susah" (Al-Hadith)