Wednesday 16 January 2013

Mini Inkubator Fully Auto

Salam,

Agak lama tak update blog ni. Maklum la sibuk sikit sekarang. Sekarang update cuma nak jual mini inkubator fully auto. Kepada sesiapa yang berminat la. Harga sangat berpatutan. Boleh tengok spec kat bawah. RM650 ja satu biji. Boleh sms/call saya di 0125399672.


CE Certificate 

New Generation Automatic Egg-Turning Incubator with 48pcs eggs 

Mini incubator for 48 eggs Feature 
High refined design with streamlined shape 
For the beginner to the professional,the most competitive with high quality 
Automatic digital display temp & Humidity setting and Control function 
Temperature and humidity calibration and setting function by user(Factory 
setting :35-40 degrees C) 
Temperature digital display, 
Automatic egg turning available with Auto egg tray(egg Van) as per 2 hour 
Duplicated insulation base by bottom body and egg tray 
Universal Tray for all egg types 
Power supply 110-240V AC 50/60HZ 
Room temperature range -20-35 C 
Room humidity range -20-70% Rh 
Meas.of color Ctn: 55cm X 29cm X 53cm 
Capacity : 48 chicken eggs 
Power:80W 
Weight: G.W.7KG 









Berminat call/sms 0125399672. Harga promosi..
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Muslimin yang dirahmati Allah, Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan Sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku." Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya didunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilLah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat Penghantar Wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat rasa maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku" - "Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi... Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Wassalam “Kata Siti Aisyah, wahai Mauwiyah ibn Abu Sufiyan, tiada nasihat yang lebih baik daripada nasihat yang keluar dari mulut Nabi Muhammad S.A.W” Nabi Muhammad S.A.W ada menyebut “Carilah keredhaan Allah walaupun mendapat kemurkaan manusia kerana apabila kamu diredhai oleh Allah nescaya Allah memelihara kamu. Janganlah mencari keredhaan manusia sehingga mendapat kemurkaan Allah nescaya Allah tidak bersama dengan kamu”. Rasulullah s.a.w. bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya orang yang paling aku kasihi di sisiku ialah seorang mukmin yang keadaannya serba sederhana, tetapi rajin mengerjakan solat (wajib dan sunat), dia baik dalam beribadah kepada Tuhan dan selalu taat kepadaNya secara diam-diam" (Riwayat Tarmizi) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Sesungguhnya orang yang sangat aku kasihi dan terdekat padaku di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya. Dan orang yang sangat aku benci dan terjauh daripadaku pada hari kiamat ialah orang yang banyak bercakap, sombong dalam percakapannya dan berlagak menunjukkan kepandaiannya" (Riwayat Tarmizi) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah selagi belum terbit matahari dari arah barat, maka Allah menerima taubatnya" (Riwayat Muslim) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Ingatlah kepada Allah dalam masa senangmu, nescaya Dia akan mengingatimu di masa susah" (Al-Hadith)