Monday 29 October 2012

Induk Di Afiqagrofarm

Salam kepada semua....

Alhamdulillah selamat lah sudah umat islam menyambut hari raya aidiladha, masing-masing sibuk menjalankan ibadah korban.

Post kali ini, kami di afiqagrofram hanya untuk berkongsi Induk-induk unggas yang terdapat di afiqagrofarm. Semakin hari semakin bertambah unggas-unggas di afiqagrofarm, ada induk-induk lama yang terus menambah generasi baru dengan menghasilkan telor-telor yang begitu banyak. Selain dari induk yang sedia ada, afiqagrofarm juga ada membeli induk atau anak dari baka yang baru dan yang lebih berkualiti bagi terus membiak baka-baka yang terdapat di afiqagrofarm. Dengan berkat usaha dan kesabaran kami, afiqagrofarm sudah semakin melangkah kehadapan, sedar tak sedar, kini afiqagrofarm sudah hampir satu tahun lebih berkecimpung dalam dunia penternakan yang bermula dari membiak ayam kampung asli sahaja, sehingga sekarang sudah melebihi 10 jenis unggas berjaya dibiak kan. Dan sekarang, ayam-ayam yang terdapat di afiqagrofarm sedang galak menghasilkan telor. Alhamdulillah Syukur. Disini kami sertakan beberapa gambar baka-baka atau anak unggas yang terdapat di afiqagrofarm.


Anak ayam mutiara/api-api


 Induk Ayam mini Cochin

 Induk Ayam Serama A
 Anak ayam Serama A
 Induk Ayam Batang Kaki








 Anak Ayam Piru Red Burbon


 Induk Ayam Polish

 Induk ayam mutiara biasa dan lavender

 Induk Itik moscovy, ayam selasih, itik telor


 Ayam Hutan Original

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Muslimin yang dirahmati Allah, Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan Sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku." Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya didunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilLah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat Penghantar Wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat rasa maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku" - "Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi... Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Wassalam “Kata Siti Aisyah, wahai Mauwiyah ibn Abu Sufiyan, tiada nasihat yang lebih baik daripada nasihat yang keluar dari mulut Nabi Muhammad S.A.W” Nabi Muhammad S.A.W ada menyebut “Carilah keredhaan Allah walaupun mendapat kemurkaan manusia kerana apabila kamu diredhai oleh Allah nescaya Allah memelihara kamu. Janganlah mencari keredhaan manusia sehingga mendapat kemurkaan Allah nescaya Allah tidak bersama dengan kamu”. Rasulullah s.a.w. bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya orang yang paling aku kasihi di sisiku ialah seorang mukmin yang keadaannya serba sederhana, tetapi rajin mengerjakan solat (wajib dan sunat), dia baik dalam beribadah kepada Tuhan dan selalu taat kepadaNya secara diam-diam" (Riwayat Tarmizi) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Sesungguhnya orang yang sangat aku kasihi dan terdekat padaku di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya. Dan orang yang sangat aku benci dan terjauh daripadaku pada hari kiamat ialah orang yang banyak bercakap, sombong dalam percakapannya dan berlagak menunjukkan kepandaiannya" (Riwayat Tarmizi) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah selagi belum terbit matahari dari arah barat, maka Allah menerima taubatnya" (Riwayat Muslim) Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya: "Ingatlah kepada Allah dalam masa senangmu, nescaya Dia akan mengingatimu di masa susah" (Al-Hadith)